Assalamualaikum wr.wb
Selamat datang di Blog saya, pada kesempatan kali ini saya akan memberikan sebuah ilmu baru yaitu tentang Domain Name System. Untuk penjelasan yang lebih lengkap lagi silahkan simak Tutorial dibawah ini.
Domain Name System (DNS) adalah suatu sistem penamaan
terhadap sebuah komputer dengan nama domain, baik yang terhubung ke internet
atau hanya berada dalam sebuah jaringan lokal (LAN).
Tanpa adanya DNS, untuk mengakses sebuah komputer, sebuah
layanan atau resource kita harus mengkasesnya dengan menggunakan IP Address,
yang agak sulit untuk diingat.
Fungsi Utama Sistem DNS
1.
Menerjemahkan nama-nama host (hostnames) menjadi nomor IP (IP address)
ataupun sebaliknya, sehingga nama tersebut mudah diingat oleh pengguna
internet.
2.
Memberikan suatu informasi tentang suatu host ke seluruh jaringan
internet. DNS memiliki keunggulan seperti:
ü Mudah, DNS sangat mudah karena user
tidak lagi direpotkan untuk mengingat IP address sebuah komputer cukup host
name (nama Komputer).
ü Konsisten, IP address sebuah komputer
boleh berubah tapi host name tidak berubah.
Contoh :
Ø unsri.ac.id mempunyai IP
222.124.194.11, kemudian terjadi perubahan menjadi 222.124.194.25, maka disisi
client seolah-olah tidak pernah ada kejadian bahwa telah terjadi perubahan IP.
Ø Simple, user hanya menggunakan satu
nama domain untuk mencari baik di Internet maupun di Intranet.
INSTALL DNS SERVER
Untuk mode jaringan nya pilih yang “Host Only Adapter”. Paket Bind9 terletak dalam DVD Binary-1
1.
Masukkan DVD Binary-1 dan ketikkan perintah berikut untuk menginstall
Bind9.
# apt-get install bind9
2.
Buka file Interfaces yang ada pada direktori /etc/network/. Ketikkan
perintah berikut untuk membuka file tersebut:
# nano
/etc/network/interfaces
3.
Setelah file terbuka, tambah atau ganti konfigurasi yang ada di bawah
tulisan “# The Primary Network Interface” pada file tersebut seperti berikut.
IP Address bisa diganti sesuai keinginan atau kebutuhan.
......
# The Primary Network
Interface
auto eth0
iface eth0 inet static
address 192.168.31.100
netmask 255.255.255.0
network 192.168.1.0
broadcast 192.168.1.255
gateway 192.168.31.1
nameserver 192.168.31.100
Setelah selesai, simpan konfigurasi dengan menekan kombinasi
tombol CTRL + O pada keyboard, kemudian tekan CTRL + X untuk keluar dari
editor Nano atau file tersebut.
4.
Mesin perlu untuk merestart service networking agar IP address yang baru
saja dikonfigurasi dapat berfungsi. Ketikkan perintah berikut untuk merestart
service networking:
#
/etc/init.d/networking restart
5.
Kemudian anda dapat mengecek apakah
konfigurasi Network Interfaces tersebut berjalan atau tidak dengan
mengetikkan perintah “ifconfig”.
# ifconfig
6.
Tentukan nama domain yang ingin digunakan, anda bisa menggunakan domain
dengan ekstensi apapun, seperti ekstensi “.com”, “.net”, “.org”, “.co.id” atau
lainnya. Tetapi ini hanya berlaku untuk koneksi lokal (LAN) atau jaringan yang
tidak terhubung dengan internet.
# nano /etc/bind/named.conf.default-zones
7.
Setelah file terbuka anda akan menemukan
beberapa konfigurasi pada file tersebut, kemudian cari script konfigurasi
seperti berikut :
# ......
zone
"localhost" {
type master;
file "db.local";
};
zone "127.in-addr.arpa" {
type master;
file "db.127";
};
.......
8.
Kemudian ubah script tersebut hingga menjadi seperti berikut :
# ......
zone “anton{Bisa menggunakan Nama
terserah}.com" {
type master;
file “/etc/bind/db.anton{Bisa menggunakan Nama
terserah}.";
};
zone “31.168.192{Penulisan Address dilakukan
terbalik dan angka yang terakhir dihapus}.in-addr.arpa" {
type master;
file "
“/etc/bind/db. 192{Angka terakhir di Zone}";
};
......
9.
Kedua file tersebut adalah file baru yang belum memiliki apa-apa.
Duplikat kedua file baru tersebut dari file forward dan reverse default dengan
perintah berikut :
# cp /etc/bind/db.local
/etc/bind/db.anton{Bisa menggunakan Nama terserah}
# cp /etc/bind/db.127
/etc/bind/db.192
10.
Forward berfungsi untuk memetakan atau menerjemahkan nama domain ke dalam
alamat IP Address. Konfigurasi forward
berada pada file “db.alamat” yang telah kita buat sebelumnya, ketikkan perintah
berikut untuk membuka file forward :
#
nano /etc/bind/db.anton{Alamat yang sudah diduplikat tadi}
11.
Kemudian akan terbuka file forward dengan konfigurasi defaultnya. Edit
isi file tersebut hingga menjadi seperti berikut :
12.
Konfigurasi reverse yang telah kita buat terletak pada file “db.ip”,
ketikkan perintah berikut untuk membuka file reverse :
# nano /etc/bind/db.192
13.
Kemudian file tersebut akan terbuka dengan konfigurasi reverse default di
dalamnya. Edit file tersebut hingga menjadi seperti berikut :
14.
Setelah berhasil mengkonfigurasi zone domain, forward dan reverse, tahap
terkahir konfigurasi Domain Name System adalah dengan menambahkan DNS dan
nameserver pada file “resolv.conf”.
Ketikkan
perintah berikut untuk membuka file resolv.conf:
# nano /etc/resolv.conf
15.
Hapus isi file tersebut dan ganti dengan DNS dan nameserver yang anda
gunakan seperti berikut :
domain anton.com
search anton.com
nameserver 192.168.31.100
Simpan konfigurasi
tersebut.
16.
Setelah semua konfigurasi DNS berhasil dilakukan. Restart terlebih dahulu
service networking dan Bind9 agar agar komputer memulai ulang service-service
tersebut dan konfigurasi baru dapat dimuat dan dijalankan oleh komputer.
# /etc/init.d/networking restart
# /etc/init.d/bind9 restart
17.
Kemudian test apakah Domain Name System yang sudah dikonfigurasi
sebelumnya berhasil atau tidak dengan menggunakan perintah nslookup.
# nslookup anton.com
# nslookup 192.168.31.100
18.
Kemudian akan keluar tulisan seperti pada gambar di bawah, jika tulisan
yang keluar sama seperti gambar di bawah, berarti Instalasi DNS pada Debian
sudah berhasil dan berjalan dengan baik. Jika masih ada kesalahan coba teliti
ulang penulisan perintahnya.
--Sekian dan Terima Kasih--
EmoticonEmoticon