Bersama Kita Belajar Protokol Komunikasi Data !!!

Assalamualikum wr.wb
Belajar tentang Protokol Komunikasi Data membuat kita paham dan tahu Bagaimana Sebuah Komputer bisa berkomunikasi dengan Komputer lainnya. Berbagi data, sharing folder, dan melakukan komunikasi antar Komputer adalah sebuah hal yang unik dan patut kita pelajari.

Dahulu, komunikasi antar komputer dari vendor yang berbeda sangat sulit dilakukan, karena mereka mengunakan protocol dan format data yang berbeda-beda.
Sehingga International Organization for Standardization (ISO) membuat suatu arsitektur komunikasi yang dikenal sebagai Open System Interconnection (OSI) model.

OSI mendefinisikan standar untuk menghubungkan komputer-komputer dari vendor-vendor yang berbeda. Dalam dunia Jaringan Komputer dikenal 2 jenis model networking, Model OSI dan Model TCP/IP. Model Jaringan digunakan untuk merancang jaringan computer secara efektif dan efisien.

Berikut adalah beberapa keuntungan diciptakannya model networking :
Ø  Membantu mem-”break-down” fungsi-fungsi dalam network menjadi lebih spesifik.
Ø  Membentuk standard pembuatan perangkat network bagi para vendor.
Ø  Mengacu pada sebuah model dapat mempermudah proses troubleshoot masalah-masalah yang ditemukan pada network.
Ø  Memungkinkan vendor untuk fokus pada sebuah area tertentu dalam network dalam membuat produk.

Model OSI

Model Open Systems Interconnection (OSI) diciptakan oleh International Organization for Standardization (ISO) yang menyediakan kerangka logika terstruktur bagaimana proses komunikasi data berinteraksi melalui jaringan. Standard ini dikembangkan untuk industri komputer agar komputer dapat berkomunikasi pada jaringan yang berbeda secara efisien. Model OSI menggunakan layer (lapisan) untuk menentukan berbagai macam fungsi dan operasi sistem komunikasi data.

Terdapat 7 Layer OSI di mana tiap layer berdiri sendiri. Fungsi Layer bergantung dari keberhasilan operasi layer sebelumnya. “Open” dalam OSI adalah untuk menyatakan model jaringan yang melakukan interkoneksi tanpa memandang hardware yang digunakan, sepanjang software komunikasi sesuai dengan standard. Hal ini secara tidak langsung menimbulkan “modularity” (dapat dibongkar pasang).

KONSEP MODULARITY
  Konsep Modularity bisa kita bayangkan seperti Jasa Antar/Kurir.
  “Modularity” pada level transportasi menyatakan bahwa tidak penting, bagaimana cara paket sampai ke pesawat.
  Paket untuk sampai di pesawat, dapat dikirim melalui truk atau kapal. Masing-masing cara tersebut, pengirim tetap mengirimkan dan berharap paket tersebut sampai di Jakarta.
  Pesawat terbang membawa paket ke Jakarta tanpa memperhatikan bagaimana paket tersebut sampai di pesawat itu.

Pembagian Layer pada Model Jariangan OSI :
  Dalam Model Jaringan OSI terdapat 7 Lapisan (Layer). Tujuh lapisan tersebut dapat dibagi menjadi 3 sub kelompok
  Lapisan 1, 2 dan 3 adalah “Lower layer” atau “network support layer” (lapisan-lapisan pendukung jaringan)
  Lapisan 5, 6 dan 7 merupakan “Upper layer” atau ”user support layer” berfokus pada aplikasi pengguna dan bagaimana file direpresentasikan di komputer
  Lapisan 4 adalah Transport Layer, yang maksudnya adalah lapisan yang menghubungkan 2 subgroup sehingga lapisan user support layer dapat “mengerti” pesan yang dikirim network support layer


KONSEP DAN KEGUNAAN LAYER OSI

7. APPLICATION LAYER
q  Berurusan dengan program komputer yang digunakan oleh user (program yang hanya mengakses jaringan)

6. PRESENTATION LAYER
v  Bertugas mengurusi format data yang dipahami oleh berbagai macam media.
v  Contoh konversi format text ASCII untuk dokumen, .gif dan JPG untuk gambar.
v  Layer ini membentuk kode konversi, translasi data, enkripsi dan konversi.

5. SESSION LAYER
v  Menentukan bagaimana memulai, mengontrol dan mengakhiri suatu Komunikasi
v  Menentukan bagaimana dua terminal menjaga, memelihara dan mengatur koneksi, bagaimana mereka saling berhubungan satu sama lain.

4. TRANSPORT LAYER
§  Bertanggung jawab membagi data menjadi “segmen”.
§  Mengirimkan segmen dari 1 host ke host yang lain
§  Menjaga koneksi logika “end-to-end” antar terminal
§  Menyediakan penanganan error (error handling).
§  Memastikan reliabilitas data
§  Melakukan multiplexing, mengurutkan data

3. NETWORK LAYER
§  Bertanggung jawab menentukan alamat jaringan, menentukan rute (routing IP) yang harus diambil selama perjalanan, dan menjaga antrian trafik di jaringan.
§  Data (PDE) pada layer ini berbentuk PAKET.

2. DATA LINK LAYER
q  Arbitration, pemilihan media fisik
q  Addressing, pengalaman fisik
q  Error Detection, menentukan apakah data telah berhasil terkirim.
q  Identify Data Encapsulation, menentukan pola header pada suatu data. Enkapsulasing Data adalah sebuah proses melakukan pemaketan pada sebuah data. Dengan enkapsulasi data menjadi memiliki identitas
q  Data pada layer ini berbentuk FRAME.

1. PHYSICAL LAYER
v  Bertanggung jawab atas proses data menjadi bit dan mentransfernya melalui media, seperti kabel, dan menjaga koneksi fisik antar sistem.
v  Lapisan physical ini menentukan spesifikasi koneksi fisik jaringan komputer, antara lain :
ü  Tipe kabel
ü  Tipe konektor
ü  Hubungan pin konektor dengan kabel
ü  Tipe interface suatu peralatan jaringan computer

Model TCP / IP
Internet dibangun menggunakan standard protokol-protokol TCP/IP
Model TCP/IP mendapat kepercayaan karena protokol-protokol yang dimilikinya. Sebaliknya, model OSI tidak digunakan untuk membangun jaringan komputer
Model OSI digunakan sebagai panduan untuk memahami proses komunikasi yang terjadi dalam jaringan

Persamaan Model OSI dan TCP/IP :
Keduanya sama-sama menggunakan Layer.
Keduanya sama-sama memiliki layer application meskipun service yang ada pada keduanya sangat berbeda.
Keduanya mempunyai layer transport dan network yang sebanding.
Professional dalam bidang networking harus mengetahui kedua model tersebut.

Perbedaan Model OSI dan TCP/IP :
TCP/IP mengkombinasikan layer OSI presentation dan session menjadi satu layer APPLICATION.
TCP/IP mengkombinasikan layer OSI data link dan physical menjadi satu layer NETWORK ACCESS.
TCP/IP kelihatan lebih sederhana karena memiliki layer-layer yang lebih sedikit/
TCP/IP layer transport menggunakan UDP tidak selalu menjadi pengiriman paket yang reliable tidak seperti layer transport pada OSI

 ***Selamat Berkunjung Kembali***



Share this

Related Posts

Previous
Next Post »